Reaksi dalam Alkana, Alkena dan Alkuna
Reaksi alkana
1. Reaksi pembakaran
Reaksi Pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon
akan menghasilkan gas karbon dioksida dan air, sedangkan pembakaran tidak
sempurna akan menghasilkan gas karbon monoksida dan air. Terjadinya pembakaran
sempurna atau tidak sempurna tergantung pada perbandingan antara konsentrasi
(kadar) senyawa hidrokarbon dengan konsentrasi (kadar) oksigen.
2. Reaksi Cracking
Reaksi pemecahan alkana yang dipanaskan pada suhu dan tekanan tinggi tanpa oksigen. Reaksi ini menyebabkan terjadinya pemutusan rantai karbon pada alkana atau reaksi pembentukan senyawa tidak jenuh (alkena atau alkuna).
C16H34(l) --> C8H18(l) + C8H16(l)
Reaksi pemecahan alkana yang dipanaskan pada suhu dan tekanan tinggi tanpa oksigen. Reaksi ini menyebabkan terjadinya pemutusan rantai karbon pada alkana atau reaksi pembentukan senyawa tidak jenuh (alkena atau alkuna).
C16H34(l) --> C8H18(l) + C8H16(l)
3. Reaksi Substitusi
Reaksi penggantian satu atau beberapa atom H dengan atom atau gugus atom lain.
CH4 + Cl2 --> CH3Cl + HCl
Reaksi penggantian satu atau beberapa atom H dengan atom atau gugus atom lain.
CH4 + Cl2 --> CH3Cl + HCl
4. Reaksi Adisi
Reaksi penambahan atau penjenuhan ikatan rangkap
a. Adisi Hidrogen (hidrogenasi)
b. Adisi Halogen
c. Adisi Asam Halogenida Kaidah Markonikoff
Reaksi penambahan atau penjenuhan ikatan rangkap
a. Adisi Hidrogen (hidrogenasi)
b. Adisi Halogen
c. Adisi Asam Halogenida Kaidah Markonikoff
5. Reaksi Eliminasi
Reaksi Eliminasi merupakan suatu reaksi penghilangan atau penyingkiran beberapa atom atau gugus atom dari senyawa karbon yang lebih tinggi untuk memperoleh senyawa karbon yang lebih sederhana.
Reaksi Eliminasi merupakan suatu reaksi penghilangan atau penyingkiran beberapa atom atau gugus atom dari senyawa karbon yang lebih tinggi untuk memperoleh senyawa karbon yang lebih sederhana.
6. Reaksi Polimerisasi
Polimerisasi adalah proses penggabungan molekul-molekul sederhana/kecil (monomer) menjadi molekul-molekul besar (polimer)
Polimerisasi adalah proses penggabungan molekul-molekul sederhana/kecil (monomer) menjadi molekul-molekul besar (polimer)
Alkena tergolong reaktif, karena ikatan rangkap
C=C kurang stabil, mudah membentuk ikatan tunggal C-C. Jenis reaksi yang
terkenal pada alkena adalah adisi, yaitu reaksi penambahan atom/gugus atom yang
akan menumbuk atom-atom C yang reaktif, yaitu C=C dan bergabung dengan kedua
atom C tersebut, sehingga ikatan rangkap terbuka dan berubah menjadi ikatan
tunggal C-C. Sehingga C=C ini dapat dikatakan sebagai gugus fungsi alkena,
karena C=C inilah yang menentukan sifat alkena.
Hidrogenasi.Reaksi adisi alkena dengan hidrogen sering dikenal sebagai hidrogenasi. Ketika propena direaksikan dengan hidrogen, terbentuklah propana.
CH2=CH-CH3 + H2
→ CH3CH2CH3
HalogenasiHalogenasi adalah adisi alkena dengan unsur halogen, X2 membentuk Halo alkana, RXn. Contoh, propena direaksikan dengan brom, membentuk 1,2-dibromo propana.
CH2=CH-CH3 + Br2
→ CH2Br-CHBr-CH3
Adisi HX
Adisi hidrogen halida, HX dengan alkena
menghasilkan halo alkana, RX. Adisi ini mengikuti aturan Markovnikov. Pada
adisi ini terjadi 2 hasil campuran; namun karena jumlahnya tidak sama,
Markovnikov membuat suatu aturan. Menurut Markovnikov, hasil terbanyak yang
diperhatikan. Untuk itu dinyatakan bahwa yang kaya makin kaya. Maksudnya, atom
H akan bergabung dengan atom C yang mengikat H terbanyak. Menurut daya dorong
terhadap elektron maka makin panjang rantai C, makin non polar, sehingga daya
dorongnya terhadap elektron makin kuat, sehingga atom C pada rantai panjang
berkutub positif dan atom C pada rantai C pendek berkutub negatif. Pada saat HX
menumbuk C=C, ikatannya putus, membentuk ion-ion H+ dan X-.
H+ bergabung dengan atom C- (berkutub negatif) sedang X-
bergabung dengan atom C+ (berkutub positif). Ketika
propena direaksikan dengan HBr, maka terbentuklah 2-bromo propana.
CH2=CH-CH3 +
HBr → CH3-CHBr-CH3
Hidrasi
Pada adisi H2O digunakan katalis asam,
misal HA. Seperti halnya adisi HX, maka ion H+ bergabung dengan atom
C yang berkutub negatif, yaitu rantai C pendek, sedangkan ion OH-
bergabung dengan atom C berkutub positif, yaitu rantai C panjang. Contoh,
2-metil-1-butena direaksikan dengan H2O menghasilkan
2-metil-2-butanol.
CH3-CH2-C(CH3)=CH2
+ H2O → CH3-CH2-C(CH3)(OH)-CH3
Reaksi-reaksi pada Alkuna
o Reaksi-reaksi pada
alkuna mirip dengan alkena;
untuk menjenuhkan ikatan rangkapnya, alkuna memerlukan pereaksi 2 kali lebih banyakmemerlukan pereaksi
2 kali lebih banyak dibandingkan dengan
alkena.
o Reaksi-reaksi
terpenting dalam alkena dan
alkuna adalah reaksi adisi
dengan H 2, adisi
dengan halogen (X 2 ) dan adisi dengan asam halida (HX). Pada reaksi
adisi gas HX (X = Cl, Br atau I) terhadap
alkena dan alkuna berlaku aturan Markovnikov
yaitu : “ Jika atom C yang berikatan rangkap
mengikat jumlah atom H yang berbeda, maka atom
X akanjumlah atom H yang berbeda, maka atom X akan terikat pada atom C yang sedikit mengikat atom H” “ Jika atom C yang berikatan rangkap mengikat jumlah atom H sama banyak, maka atom X akan terikat pada atom C yang mempunyai rantai C paling panjang
“
Tidak ada komentar:
Posting Komentar